Ada beberapa jenis finishing pada furniture, di sini saya akan menjelaskan 4 jenis finishing, yaitu melamic, duco, HPL (high pressure laminated), dan PU (poyurethane)
1. Melamic
adalah sejenis pelitur, yaitu cairan yang disemprot sebagai
pelapis luar furniture dan melamic termasuk dalam pelapis yang berbentuk
transparan atau clear finishes. Pelapis ini mampu menutup permukaan kayu
sehingga pori – pori kayu tidak terasa, keunggulan dari melamic yaitu urat kayu tetap terlihat,
sehingga furniture yang menggunakan finishing melamic akan tetap terlihat
natural. Jenis finishing melamic ada 2 yaitu dof dan mengkilap
(glossy).
contoh finishing melamic dof |
2. Finishing Duco
Duco berbentuk cat dan mempunyai banyak pilihan warna. Dari warna pastel, natural, maupun warna-warna yang mencolok. Cocok untuk furniture modern, minimalis dan juga furniture anak. Dapat diaplikasikan dengan di semprot atau dengan kuas. Hasil tampilan duco berkesan mewah, anda dapat memilih beberapa warna yang sesuai dengan selera anda. Warna yang sering digunakan biasanya putih glossy. Dengan duco anda akan mendapatkan nuansa furniture yang modern. Kelebihan dari duco yaitu, duco bisa diterapkan di hampir semua jenis material kayu furniture/mebel karena itu lebih fleksibel, pilihan warna tidak terbatas, hasil akhir dapat disesuaikan ( glossy / dof ). Kekurangan dari cat duco adalah, waktu pengerjaan yang cukup lama, harga relatif mahal, dan daya tahan cat tergantung pada ketebalan lapisan coating dan tipe cat yang digunakan. Walaupun demikian, apabila anda bosan dengan warna yang ada, anda dapat mencat ulang dengan warna lain.
contoh finishing duco |
3. HPL
Jenis
finishing berbentuk laminasi (laminated) disebut juga dengan HPL (High Preassure Laminated)
dan Venner. Jenis laminasi ini akan ditempel pada permukaan furniture anda. HPL ada yang polos ada juga yang bermotif. Kelebihan dari pengunaan HPL adalah, pengerjaan lebih praktis, harga lebih kompetitif, lebih mudah dibersihkan, warna konsisten, cocok untuk furniture dengan tampilan modern dan minimalis yang sesuai dengan trend saat ini karena motifnya yang beragam. Kelemahan dari HPL adalah, warna pada lapisannya dapat pudar setelah beberapa lama, mudah terkelupas jika terkena air dan udara lembab.
contoh HPL bermotif kayu |
contoh HPL warna solid |
4. PU (poyurethane)
Lebih awet dibandingkan dengan jenis finishing Melamic dan lebih tebal
lapisan filmnya. Bahan finishing membentuk lapisan yang benar‐benar menutup permukaan
kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki daya tahan terhadap
air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk finishing produk outdoor, kusen
dan pintu luar atau pagar. Proses pengeringannya juga menggunakan bahan kimia
cair yang cepat menguap.
contoh finishing PU |